Burung walet (Collocalia vestita) merupakan burung dengan sayap meruncing, berekor panjang, berwarna hitam dengan bagian bawah tubuhnya berwarna coklat. Makanan burung satu ini umumnya adalah serangga seperti laba-laba, lebah, lalat, dan lain sebagainya.
Di Indonesia sendiri, burung walet tidak memiliki nilai ekonomi yang besar. Lain hal dengan sarangnya, sarang burung walet saat ini ditaksir memiliki harga Rp 15 Juta sampai lebih dari Rp40 Juta. Harga pasar sarang burung walet ini tergantung dari kwalitas sarang walet yang dihasilkan.
Untuk kalian yang berminat lebih jauh mengetahui peluang bisnis sarang burung walet,
Simak postingan ini sampai selesai.
Baca Juga : Tips Memilih Suara Pemikat Burung Berkwalitas.
Dalam Postingan ini Banyak informasi menarik dan bermanfaat yang akan kalian dapatkan seputar budidaya sarang burung walet.
Hal pertama yang perlu kamu ketahui sebelum memulai usaha budidaya sanga burung walet ini adalah harus lebih dulu mengetahui prilaku dan pola hidup burung walet itu sendiri. Burung Walet ini umumnya ditemukan di alam liar disekitar gua dan bersarang ditempat yang tinggi.
Di alam liar burung ini memangsa serangga yang terbang atau serangga yang banyak ditemukan di gua, habitat asli burung walet. Hal ini terjadi karena kebiasaan burung walet berburu mangsanya saat berada diudara.
Burung walet ini memiliki rata-rata masa hidup 16-18 tahun. Burung Walet dewasa umumnya dapat membuat sarang walet maksimal tiga kali dalam setahun, sarang walet yang dihasilkan ini hanya bertujuan untuk membesarkan anak burung walet dan bukan sebagai tempat tinggal burung walet dewasa.
Sarang Walet dibuat pada tempat yang sangat tinggi, untuk menghindari ancaman predator. Penggunaan sarang burung walet hanya dilakukan sekali untuk setiap siklusnya. Artinya setelah anak burung walet dewasa dan meninggalkan sarang walet lama tidak akan digunakan kembali untuk membesarkan genarasi burung walet selanjutnya.
Tahapan Pembuatan Sarang Brung Walet
Sarang burung walet dibuat dengan air liur atau saliva walet. Air liur dari burung walet memiliki karakteristik lengket yang lama kelamaan akan mengeras jika terkena udara dan sering dikenal dengan istilah nest-cement.
Sarang walet yang dihisilkan oleh burung walet jantan memiliki warna putih cerah. Bentuk sarangnya melengkung menyerupai mangkuk kecil. Setelah sarang terbentuk burung walet betina akan mengeluarkan telurnya, jumlah telur burung walet tidak akan melebihi lebih dari tiga buah.
Telur burung walet ini akan menetas setelah kurang lebih tiga minggu masa pengeraman. Anakan burung walet ini akan membutuhkan waktu sekitar 45 hari untuk bisa terbang dan meninggalkan sarangnya, umumnya membutuhkan empat bulan dari anak burung walet menjadi dewasa dan melanjutkan siklus berkembang biaknya.
Burung walet umunya akan tetap bersarang ditempat yang sama jika tempat bersarang sebelumnya dianggap optimal.
Optimal yang dimaksud disini adalah mudahnya mencari sumber makanan, air, dan terbebas dari predator/ pemangsa. Penting untuk petani sarang burung walet untuk memastikan kenyamanan dan keamanan tempat bersarangnya burung walet.
Baca Juga : Tips Mengatasi Serangan Predator / Pemangsa Burung Walet
Tips Yang Harus Diperhatikan Sebelum Membuat Rumah Burung Walet
Setelah kamu mengetahui sedikit tentang kebiasaan dan sifat burung walet ini, barulah kamu bisa mulai untuk berfikir cara budidaya sarang burung walet yang efektif.
Cara yang benar dan efektif perlu kamu perhatikan karena kamu perlu membangun bangunan fisik dengan biaya yang tidak murah.
Baca Juga: Tips Menata dan Penempatan Sekat Ruangan Pada Bangunan Rumah Burung Walet.
Pada bagian ini ada beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan untuk memulai usaha ini.
Apa saja tips yang sangat perlu diperhatikan ? Langsung saja kita bahas.
Pemilihan Tempat
Sebelum kalian memutuskan untuk membuat Rumah Burung Walet/ RBW, hal pertama dan terpenting yang perlu kamu lakukan adalah menentukan tempat dimana burung walet akan merasa nyaman bersarang nantinya.
Tempat yang optimal untuk membuat bangunan rumah walet/ rbw yang akan digunakan untuk tempat burung walet bersarang adalah daerah sekitar pantai yang setidaknya memiliki ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut. Hal ini dilakukan karena habitat alami burung walet yang memang berada di daerah pesisir pantai.
Selain itu kamu juga harus memperhatikan sumber air bersih alami dan sumber makanan alami burung walet seperti lebah, capung, lalat, dan serangga terbang sejenisnya. Pembuatan tempat juga harus jauh dari pemukiman padat dan lalu lalang kendaraan, karena dapat mengganggu kenyamanan burung walet itu sendiri.
Kamu juga harus memperhatikan habitat predator atau pemagsa alami burung walet seperti ular, tikus, kecoa, tokek, semut rangrang yang sering memangsa anakan wburung alet di habitat alaminya.
Pembuatan RBW (Rumah BUrung Walet) Sebagai Tempat Bersarang
Untuk membuat RBW tempat bersarang, bangunan yang kamu buat haruslah tinggi, gelap dan lembap, hal ini dilakukan untuk menyerupai habitat asli tempat tinggal burung walet yang sering bersarang dalam gua.
Bangunan RBW bisa berukuran 10×20 meter persegi, dengan jarak antara lantai dan plafon yang cukup jauh. Buat lubang keluar masuk burung walet ke arah barat, hal ini agar sarang walet tetap dalam keadaan gelap saat matahari terbit.
Lengkapi bangunan dengan termometer dan alat penyemprot air otomatis guna menjaga kadar kelembaban sarang burung walet. Detail penting yang perlu kamu ketahui dalam membangun tempat untuk burung walet bersarang adalah sebagai berikut.
- Suhu dari bangunan haruslah sekitar 24 ~ 25 derajat celsius
- Kelembaban udara sekitar 80 – 95 persen
- Buatlah kolam di dalam kandang tersebut agar walet bisa minum dengan mudah
- Lengkapi dengan ventilasi udara diameter 4cm jarak per 5 meter
- Suasana kandang harus gelap seperti dalam gua agar walet mau bersarang
- Lapisi langit-langit dengan kayu yang bertujuan sebagai tempat walet membuat sarangnya
Baca Juga : Tips Mendapatkan Suhu Yang Ideal Pada Bangunan Rbumah Burung Walet.
Pembibitan Burung Walet
Kamu bisa menunggu burung walet datang sendiri ketempat bersarang yang telah kamu buat atau kamu bisa melakukan pembibitan. Pembibitan disarankan dimulai pada fase telur.
Karena telur burung walet lebih murah dibandingkan dengan anakan walet yang sudah menetas. Kamu dapat membeli telur walet yang diinkubasi dan berumur sekitar 2 minggu. Hal ini untuk memperkecil potensi kegagalan inkubasi telur dan kamu juga tidak perlu menunggu lama.
Gunakan inkubator sampai telur burung walet menetas dan rawat anakannnya hingga remaja yang biasanya membutuhkan waktu 45 hari. Usahakan sebelum burung walet menginjak usia remaja, kamu harus memperkenalkan “RBW” yang telah kamu buat. Sehingga burung walet akan terbiasa dan akan mulai bersarang saat masa kawin tiba.
Pemeliharaan Rumah Burung Walet
Setelah kalian berhasil membuat burung walet bersarang di RBW yang kalian buat, langkah selanjutnya adalah menjaga kelembaban kandang dan ketersediaan air bersih untuk minum.
Burung Walet memiliki kaki yang kecil sehingga tidak bisa berjalan dengan kedua kakinya, saat tidur burung walet akan bergelantungan layaknya kelelawar. Oleh karena itu burung walet umumnya memangsa serangga yang dapat terbang seperti lebah, lalat, dan sejenisnya.
Hal penting yang kalian harus perhatikan sperti peternakan pada umumnya adalah hadirnya tikus yang merupakan salah satu pemangsa alami burung walet. Kalian harus pastikan tempat bersarang terbebas dari tikus ataupun predator lainnya.
Panen Sarang Walet
Rata-rata burung walet dapat bersarang tiga sampai empat kali dalam setahun. Kapan waktu yang tepat untuk memanen sarang walet? Kalian dapat melakukan panen pada saat sarang walet sudah terbentuk. Ada beberapa cara panen yang umum dilakukan oleh banyak peternak burung walet.
Cara-caranya adalah sebagai berikut.
- Rampas, pengambilan sarang saat burung belum bertelur
- Buang Telur, panen dilakukan dengan cara mengambil telur sebelum dikeram oleh induknya. Telur tersebut bisa kamu gunakan dalam pembibitan selanjutnya.
- Panen setelah siklus selesai, pengambilan sarang dilakukan setelah anakan walet meninggalkan sarangnya. Cara ini efektif untuk menambah populasi walet dan cara yang paling alami, karena burung walet hanya menggunakan sarang satu kali dalam satu siklus pembiakan. Kelemahannya adalah sarang lebih kotor dibandingkan dua cara sebelumnya.
Prospek Bisnis Sarang Walet
Hingga saat ini Indonesia masih menjadi penyuplai sarang burung walet terbesar di dunia, sekitar 80 persen permintaan global dipenuhi oleh Indonesia. Harga sarang burung walet retail di Indonesia berkisar antara Rp15 Juta sampai Rp30 Juta.
Komoditas ini umumnya digunakan untuk kebutuhan ekspor. Cina dan Hongkong masih menjadi importir terbesar sarang burung walet dunia.
Mantul Reponnya. Suara Sangat Bersih, Jernih, Sangat Puas.
Haturnuhun Bosq.