Pada dasarnya walet adalah hewan liar yang hidup secara berkoloni sama seperti burung lainnya. Salah satu perbedaan walet dengan burung lain adalah, walet butuh lahan luas agar dapat melangsungkan kehidupannya sehingga mustahil bisa dipelihara di kandang seperti burung kicau.
Untuk membudidayakan walet, kita wajib mengetahui seperti apa habitat aslinya di alam, salah satunya adalah masalah kemudahan mereka dalam terbang dan bersarang untuk melangsungkan hidupnya.
Pertama adalah memudahkan mereka untuk terbang dengan memperhatikan dan memperhitungkan lahan dan desain bangunan yang akan kita buat. Sebisa mungkin lahan yang akan kita bangun RBW harus lapang kalau pun banyak gedung atau bangunan lain dan pepohonan, sebisa mungkin RBW kita harus lebih tinggi agar akses walet menuju lubang masuk tidak terhalang oleh bangunan lain atau pepohonan. Kemudian ukuran RBW jangan terlalu kecil, jika RBW kecil otomatis ukuran void akan semakin kecil dan bisa dibilang hal itu akan mempersulit walet terbang/ manuver, serta perlu diingat
jangan membuat ukuran LMB terlalu kecil!!!
Masih bagian desain RBW, selanjutnya masalah sekat dalam ruangan RBW. Banyak para petani walet yang menganggap walet takut akan cahaya, padahal hal ini tidak terlalu bermasalah. Karena takut ruangannya terang, maka terkadang petani walet memasang sekat yang bisa dibilang terlalu over dan penempatannya tidak sesuai dengan standar habitat walet, otomatis ruangan menjadi sempit dan lagi lagi membuat walet sulit manuver.
Jadi perhatikan sekat pada ruangan, jika Rumah Burung Walet (RBW) berukuran kecil, sekat hanya pada Lubang Antar ruangan (LAR) saja atau sekat di depan ruang inap dan tidak perlu ada sekat di dalam ruang inap.
Kedua adalah masalah sirip, yang perlu diperhatikan masalah sirip agar tidak mempersulit walet adalah dari jenis kayu, ukuran kayu, dan tata letak sirip. Untuk jenis kayu yang umum dipakai untuk sirip adalah kayu meranti, bengkirai, dan ulin. Ingin jenis kayu lain boleh yang penting sirip tidak licin, jikalau licin berarti sama halnya mempersulit walet sehingga percuma saja kita memasukan walet ke ruang inap tetapi walet sulit untuk betengger di sirip, alhasil membuat walet tidak menginap.
Ukuran sirip pada umunya adalah 15cm x 3cm x 4m (ukuran papan). Jika ingin memakai sirip dengan lebar di bawah 15cm boleh saja yang penting walet masih menggantung dan membuat sarang. Terakhir adalah posisi sirip yang tepat. Posisi yang tepat untuk sirip adalah melintang dari arah burung walet datang. Jika sudah terlanjur memasang membujur, pasanglah potongan-potongan sirip di sela-selanya agar formasi sirip menjadi kotak-kotak atau bisa dengan memasang bakul bambu.
Bisa konsultasi lebih detai ya, saya lagi bangun RBW.